Wednesday, July 16, 2025

Setiap Kita adalah Pemimpin


Pernahkah kita merasa lelah karena terus menerus mengatur orang lain? Sebagai bos, kita berusaha agar anak buah menjalankan apa yang kita perintahkan. Sebagai atasan terkadang lelah saat rencana yang telah dibuat untuk mereka jalankan, tetapi tidak dikerjakan sesuai dengan ekspektasi. Kita sibuk mengatur orang lain, tetapi ternyata kita lupa mengatur diri sendiri.

Atau sebaliknya, kita merasa menjadi orang yang tidak penting karena tidak memiliki jabatan. Sebagai bawahan yang menunggu perintah atasan untuk dilaksanakan, atau menanti tugas dari bos untuk dijalankan. Bahkan merasa tidak berarti karena bukan siapa-siapa, tidak mempengaruhi siapa-siapa, tidak diperhitungkan oleh siapapun, dan merasa bukan sebagai pembuat keputusan-keputusan yang berarti.

Faktanya, disadari atau tidak, setiap kita adalah pemimpin. Di rumah kita menentukan bagaimana membesarkan anak-anak, di tempat kerja, kita memilih cara terbaik untuk menyelesaikan tugas, bahkan dalam kesendirian, kita menentukan keputusan apakah akan tetap terpuruk atau berusaha bangkit. 

Seringkali kita memaknai kepemimpinan sebagai jabatan struktural, posisi elit, atau sosok dengan pengaruh besar. Padahal hakikat kepemimpinan itu lebih mendalam dan lebih personal. Ya, memimpin itu tidak harus mengemban tanda jabatan, memimipn tidak harus menggunakan panggung atau podium, tidak selalu dengan mikrofon, dan tidak perlu sorotan lampu.

Menjadi pemimpin artinya mampu menggerakkan, mengarahkan dan mempengaruhi, baik terhadap orang lain maupun diri sendiri, menuju tujuan yang lebih baik. Kepemimpinan adalah tentang kesadaran untuk bertanggungjawab atas hidup yang dijalani, sekecil apapun peran itu.

Pemimpin sejati tidak selalu berada di podium. Kadang ia adalah ibu yang sabar membentuk karakter anak, seorang guru yang memberi teladan dalam diam, atau bahkan seorang remaja yang memilih untuk berkata "tidak" saat teman-temannya mengajak untuk terjerumus kepada hal yang buruk.

Apakah setiap oang harus menjadi pemimpin? jawabannya: ya, setidaknya untuk dirinya sendiri.

Pengikut itu hanya menjalankan, sedangkan pemimpin itu berpikir ke depan. Mengambil inisiatif dan menanggung risiko. Namun demikian pemimpin yang bijak memahami kapan harus menjadi pengikut yang taat. Dalam banyak hal, menjadi pengikut yang baik adalah bentuk lain dari kepemimpinan yang dewasa, yaitu memimpin ego untuk tunduk demi kebaikan bersama.

Dengan demikian, perbedaan bukan antara pemimpin dan pengikut, tapi antara mereka yang pasif dan mereka yang bertanggungjawab. Dunia tidak pernah menunggu orang yang menunggu, tetapi memberi jalan bagi mereka yang berani bergerak lebih dulu.

Tidak semua orang harus menjadi pemimpin besar, tetapi semua orang bisa menjadi pemimpin yang benar, yaitu yang memiliki kesadaran diri, berintegritas atau jujur serta konsisten dengan ucapan dan tindakan, berani mengambil keputusan walaupun tidak populer, mampu mendengarkan dan merasakan orang lain, tidak hanya berbicara tetapi juga melakukan terlebih dulu, siap menghadapi konsekuensi dan tidak menyalahkan orang lain, tidak mudah menyerah, terus bergerak walaupun pelan.

Memimpin bukanlah tentng menguasai, tetapi tentang mengayomi. Bukan tentang banyak bicara, tetapi tentang mau mendengarkan. Bukan tentang diperhatika, tetapi tentang memberi pengaruh yang baik.

Tidak ada keteladanan kepemimpinan yang lebih lengkap dari Rasulullah SAW. Beliau tidak hanya memimpin negara, tetapi juga memimpin keluarga, sahabat, dan masyarakat. Beliau tidak hanya mengatur, tetapi juga melayani. Beliau tidak hanya memerintah tetapi terlebih dulu memberi contoh.

Beliau bersabda: "setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.

Sabda ini menegaskan bahwa kepemimpinan adalah amanah yang melekat pada setiap insan. Tidak peduli apa profesimu, statusmu, atau dimanapun kamu berada, selama hidup. Kita adalah pemimpin. Jika tidak bagi orang lain, maka setidaknya bagi dirimu sendiri.



No comments:

Post a Comment

Terbaru

Cinta yang Tak Butuh Panggung

Suasana aula sore itu penuh dengan semangat. Suara MC mengisi udara, memanggil satu per satu nama santri yang meraih prestasi terbaik—dari y...

Populer