Mengenalkan presiden dan wakil presiden adalah salah satu muatan materi terkait menanamkan kecintaan anak usia dini kepada negara, selain mengenalkan lambang negara, lagu kebangsaan, dan bendera kebangsaan. Bisanya materi ini paling banyak dibahas pada bulan Agustus mengingat pada bulan itu momen paling banyak dilihat di lingkungan sekitar satuan PAUD maupun di lingkungan masyarakat sehingga dengan mudah diindra oleh anak setiap hari.
Betapa tidak, setiap hari di bulan Agustus, anak melihat bendera lebih banyak dipasang di sepanjang jalan menuju PAUD. Selain itu ornamen berwarna merah putih lebih sering dijumpai, bahkan mereka ikut terlibat dalam memasang ornamen itu di kelasnya.
Tentu saja tidak ada yang salah dari semua muatan materi itu, namun demikian dalam penelusuran penulis saat bertugas sebagai asesor ke semua satuan PAUD yang dikunjungi, muatan materi terkait mengenalkan Presiden dan Wakil Presiden adalah hal yang paling tidak worth it, kalau tidak mau dibilang menyedihkan.
Kenapa paling tidak worth it alias menyedihkan? karena keterbatasan pemahaman dan pengalaman pendidik PAUD kita yang menyebabkan mereka memberikan materi hanya cangkangnya saja, nyaris tanpa daging.
Apakah itu? yaitu mereka mengajarkan nama presiden sebagai materi utama. Menghafalkan nama presiden dan wakil presiden, seperti yang penulis alami ketika di bangku SD, menghafalkan nama-nama mentri, karena sangat jarang terjadi reshuffle mentri. Maka soal cerdas cermat pun bisa keluar nama mentri atau nama Presiden/ Wakil Presiden.
Disebut salah sebenarnya tidak juga, tetapi anak-anak kita hanya makan tulang dan dagingnya entah dimana. Sangat tidak mengenyangkan. Atau ibarat mereka makan cangkang ketupat, tetapi ketupatnya itu sendiri tidak dikasihkan. "Apalah arti sebuah nama" demikian kara Juliet kepada Romeo dalam drama Romeo dan Juliet karya William Shakespeare. Artinya identitas jati diri lebih penting dari sekedar nama, jabatan dan status sosial mereka.
Berkaitan dengan muatan materi mengenalkan Presiden dan Wakil Presiden, diharapkan pendidik PAUD menanamkan pesan bahwa Presiden adalah jabatan yang hanya ada satu di negara kita yang berbentuk Republik ini. Dengan kata lain dari dua ratus juta penduduk Indonesia, hanya akan terpilih satu orang presiden.
Pesan apa yang penting? pertama bahwa jabatan presiden itu adalah suatu amanah yang tidak mudah. Presiden harus memiliki sikap dan sifat yang dapat membawa seluruh bangsa Indonesia menuju kehidupan yang lebih baik. Jika dikaitkan dengan pemimpin dalam Islam, dapat juga disampaikan bahwa sebagai kepala negara, seorang presiden terpilih tentu adalah orang yang sidiq (jujur), amanah (terpercaya), tabligh (menyampaikan kebenaran walupun terasa pahit), dan fathonah (cerdas).
Lebih jauh lagi dapat dikatakan bahwa jika kalian anak-anakku kelak jadi Presiden, atau kalian bercita-cita ingin jadi presiden, kalian harus memiliki sikap itu. Sikap itu harus ditanamkan dalam diri kalian sejak sekarang, sejak kecil. Jadilah anak yang jujur, anak yang amanah, rajin, bertanggungjawab, disiplin dan tentu saja rajin belajar supaya cerdas serta mampu memberi banyak solusi bagi warga negaranya.
No comments:
Post a Comment