Manajemen input kurikulum merupakan aspek krusial dalam pendidikan, khususnya pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), karena menentukan kualitas pembelajaran yang akan diterima anak sejak usia dini. Input kurikulum meliputi berbagai elemen, seperti standar kompetensi, bahan ajar, tenaga pendidik, serta sarana dan prasarana yang semuanya harus dirancang secara sistematis agar sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak.
Secara filosofis, manajemen input kurikulum mencerminkan upaya membangun pendidikan yang terarah dan bermakna, sebagaimana pandangan para filsuf pendidikan bahwa pendidikan harus berorientasi pada perkembangan holistik peserta didik. Dalam perspektif Islam, konsep ini sejalan dengan prinsip tarbiyah (pendidikan) yang menekankan penyampaian ilmu yang benar dan bertahap, sebagaimana Rasulullah ﷺ mencontohkan proses pembinaan generasi dengan memperhatikan kesiapan dan tahapan perkembangan individu. Allah SWT juga berfirman dalam Al-Qur’an, “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat” (QS. Al-Mujadilah: 11), yang menegaskan pentingnya pengelolaan pendidikan yang baik agar ilmu dapat diterima dan berkembang dengan optimal. Oleh karena itu, manajemen input kurikulum menjadi langkah strategis dalam memastikan proses pendidikan berjalan dengan baik, efektif, dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Pengertian Manajemen Pengembangan Kurikulum PAUD
Manajemen pengembangan kurikulum PAUD adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum pendidikan anak usia dini
agar tetap relevan dengan kebutuhan perkembangan anak, perubahan sosial, serta
kebijakan pendidikan.
Menurut Tanner & Tanner (1980), pengembangan kurikulum adalah
suatu proses yang sistematis dalam merancang, mengimplementasikan, dan
mengevaluasi kurikulum untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam konteks PAUD,
kurikulum dikembangkan dengan pendekatan yang berpusat pada anak serta berbasis
pada perkembangan kognitif, sosial, emosional, dan fisik anak usia dini.
Landasan Pengembangan Kurikulum PAUD
Beberapa landasan pengembangan kurikulum PAUD di Indonesia mengacu pada berbagai peraturan
dan teori pendidikan, antara lain:
- Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
- Permendikbud
No. 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 PAUD.
- Permendikbud
No. 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional PAUD.
- Permendikbudristek No. 8 Tahun 2024 tentang Standar Isi
- Teori
Perkembangan Anak dari Piaget, Vygotsky, dan
Erikson sebagai dasar dalam menentukan pendekatan pembelajaran.
Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum PAUD
Pengembangan kurikulum PAUD harus memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
- Berpusat pada
Anak → Memenuhi kebutuhan, minat, dan potensi perkembangan anak usia
dini.
- Bermain sebagai
Metode Utama → Pembelajaran berbasis bermain untuk meningkatkan eksplorasi dan
kreativitas.
- Holistik dan
Terpadu → Mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak (kognitif, motorik,
sosial-emosional, bahasa, seni, moral).
- Fleksibel dan
Kontekstual → Menyesuaikan dengan kondisi sosial-budaya dan lingkungan anak.
- Berorientasi
pada Pengalaman Langsung → Anak belajar dari interaksi
dengan lingkungan dan orang lain.
Komponen dalam Pengembangan Kurikulum PAUD
Pengembangan kurikulum PAUD mencakup beberapa komponen utama:
a. Tujuan Pembelajaran
Tujuan kurikulum PAUD mengacu pada enam aspek perkembangan anak:
- Nilai Agama dan
Moral → Pembentukan karakter, nilai moral, dan keimanan.
- Perkembangan
Fisik-Motorik → Pengembangan motorik kasar dan halus, serta kebiasaan hidup
sehat.
- Kognitif → Kemampuan
berpikir logis, memecahkan masalah, dan pengenalan sains.
- Bahasa → Peningkatan
keterampilan komunikasi verbal dan nonverbal.
- Sosial-Emosional → Kemampuan
berinteraksi dan mengelola emosi.
- Seni → Ekspresi
melalui musik, tari, dan menggambar.
b. Struktur dan Muatan Kurikulum
Kurikulum PAUD terdiri dari kegiatan pembelajaran berbasis tema yang
dirancang dalam bentuk:
- Kegiatan Rutin → Seperti doa
bersama, senam pagi, makan bersama.
- Kegiatan
Terprogram → Pembelajaran terstruktur berdasarkan tema tertentu.
- Kegiatan
Spontan → Pembelajaran yang muncul dari interaksi atau situasi tertentu.
- Kegiatan
Pengembangan Diri → Seperti eksplorasi alam,
keterampilan sosial, dan ekspresi seni.
c. Metode Pembelajaran
- Pendekatan
Bermain → Anak belajar melalui permainan interaktif.
- Pembelajaran
Tematik → Materi dikaitkan dalam satu tema untuk pengalaman belajar yang
lebih menyeluruh.
- Pembelajaran
Berbasis Alam → Menggunakan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
- Pendekatan
Konstruktivisme → Anak membangun pengetahuannya sendiri melalui eksplorasi dan
pengalaman.
d. Penilaian dan Evaluasi
Evaluasi dalam kurikulum PAUD bertujuan untuk mengukur perkembangan anak
dan efektivitas pembelajaran. Metode penilaian meliputi:
- Observasi → Merekam
perilaku dan perkembangan anak secara langsung.
- Anecdotal
Records → Catatan perkembangan anak yang signifikan.
- Portofolio → Dokumentasi
hasil karya dan aktivitas anak.
- Laporan Perkembangan Anak → Berupa deskripsi kemajuan perkembangan di berbagai aspek.
Proses Manajemen Pengembangan Kurikulum PAUD
Manajemen pengembangan kurikulum dilakukan melalui empat tahap utama:
a. Perencanaan (Planning)
- Mengidentifikasi
kebutuhan anak dan masyarakat.
- Menyesuaikan
kurikulum dengan kebijakan pendidikan terbaru.
- Menentukan
pendekatan dan metode pembelajaran yang akan diterapkan.
b. Pengorganisasian (Organizing)
- Menyusun
struktur kurikulum berdasarkan tujuan dan prinsip PAUD.
- Membentuk tim
pengembang kurikulum yang terdiri dari pendidik, ahli PAUD, dan perwakilan
orang tua.
- Menyediakan
sumber daya pendukung seperti buku, alat permainan edukatif, dan fasilitas
belajar.
c. Pelaksanaan (Implementing)
- Menggunakan
metode pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak.
- Melaksanakan
kegiatan bermain yang bervariasi untuk mendukung perkembangan anak.
- Melakukan
monitoring dan supervisi terhadap pelaksanaan kurikulum.
d. Evaluasi (Evaluating)
- Menilai
efektivitas kurikulum melalui observasi dan asesmen perkembangan anak.
- Menganalisis
kekuatan dan kelemahan kurikulum yang diterapkan.
- Menggunakan
hasil evaluasi untuk memperbaiki dan menyempurnakan kurikulum.
Kesimpulan
Manajemen pengembangan kurikulum PAUD merupakan proses yang kompleks tetapi penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini. Dengan menerapkan prinsip-prinsip yang berpusat pada anak, menggunakan metode pembelajaran yang inovatif, serta melakukan evaluasi secara berkala, kurikulum PAUD dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan anak dan tantangan zaman.
Keterangan: This is to be continue!
Referensi
Tanner, D. & Tanner, L. (1980). Curriculum Development: Theory into Practice. New York: Macmillan.Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Permendikbud No. 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 PAUD.
Permendikbud No. 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional PAUD.
Mulyasa, E. (2012). Manajemen PAUD: Strategi Meningkatkan Mutu Pendidikan Anak Usia Dini. Bandung: Remaja Rosdakarya.
No comments:
Post a Comment